Item Name | : |
es jelly ada di zaman kolonial?!! |
Category | : |
es ager jelly,
es aneka jelly,
es dari jelly,
es jelly,
es jelly adalah,
es jelly bekasi,
es jelly botol,
es jelly cup,
es jelly depok,
es jelly jakarta,
es jelly kydoz,
es jelly susu
|
Share to | : |
|
Contact Us | : | Call center 081234567890 (Call/SMS) SMS contact@email.com BB Messenger abc123 |
Deskripsi Lengkap es jelly ada di zaman kolonial?!!
Foodies Kolonial
Oleh Dale Phillip | Diserahkan pada 27 Februari 2018
Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak Artikel Bagikan tulisan ini di Facebook Bagikan tulisan ini di Twitter Bagikan tulisan ini di Linkedin Bagikan tulisan ini di Delicious Bagikan tulisan ini di Digg Bagikan tulisan ini di Reddit Bagikan tulisan ini di Pinterest Pakar pengarang Dale Phillip
Beberapa makanan kolonial yang populer dengan murah hati lenyap dari masakan Amerika, yakni angsa rebus, pai belut, ekor berang-berang panggang, (akankah saya mengatasinya?) Jeli kaki sapi, es krim tiram, dan empedu paus (kami bahkan tidak bakal pergi ke sana) . Dan saat Amerika menumbuhkan populasinya, semua imigran yang bertolak belakang membawa makanan mereka sendiri, meningkatkan masakan yang sedang berkembang. Koki petualang membuat makanan yang menarik sesuai kemauan mereka seiring berjalannya waktu. Jadi, apa yang dimakan oleh penjajah? Mari anda periksa.
Iklim memainkan peran utama dalam masakan awal. Kaum puritan di Massachusetts menghadapi musim tanam yang pendek dan bersiap guna musim dingin yang panjang. Iklim yang lebih ringan, laksana yang terdapat di Carolina, menyerahkan musim tanam yang lebih lama, dengan akses ke sayuran dan buah segar nyaris sepanjang tahun. Sebelum piring Cina dan timah tiba, perlengkapan dasar terdiri dari piring kayu yang dinamakan penggali atau mangkuk kayu sederhana. (Semakin sedikit membasuh piring semakin baik untuk ibu lokasi tinggal tangga yang bekerja terlampau keras.) Setiap orang mempunyai pisau sendiri dan garpu dua cabang, kadang-kadang diukir dari kayu. Sup seringkali diminum langsung dari cawan atau mangkuk. Bubur, tidak jarang disebut puding terburu-buru, diciptakan dari tepung jagung. Bersama dengan roti dan bir, (Anda membacanya dengan benar) itu ialah dasar untuk santap pagi. Makan malam tengah hari barangkali berupa daging, sayuran, pai, manis dan gurih, dan lagi bir atau bir, mungkin produksi sendiri. Makan malam ialah sisa makanan. Permainan binal dan daging rusa ialah hal biasa, dan jagung berperan besar dalam masakan awal, dipakai untuk bubur, bubur dan roti, bareng dengan labu, kacang-kacangan, beri dan apa juga yang dapat dikumpulkan di hutan.
Seperti di Eropa, roti ialah makanan pokok orang Amerika. Untuk mereka yang bermukim di komunitas dan kota, tidak jarang kali terdapat tukang roti lokal lokasi roti dan kue dapat dibeli. Orang beda yang bermukim di pertanian atau di hutan belantara menciptakan kue sendiri, yang adalahtugas yang panjang, melelahkan dan panas, seringkali seminggu sekali.
Sejak koloni mula menetap di sepanjang laut dan sungai, ikan ialah bagian utama dari makanan mereka. Cod dan haddock dapat diasinkan atau dikeringkan sekitar bulan-bulan musim dingin, dan kerang, kerang, dan tiram berlimpah di musim panas. (Meskipun lobster berlimpah di Massachusetts, pemukim mula memandang mereka "kecoak" dan jarang memakannya.) Ikan sungai laksana trout, salmon dan bass pun tersedia. Gandum tidak tumbuh dengan baik di unsur timur laut dan seringkali harus dibeli, namun gandum dan jagung berlimpah. Daging sapi, babi, dan kambing datang bareng setiap kapal untuk menolong memulai peternakan lokal dan opsi daging yang lebih besar. Meskipun menu mereka sederhana, mayoritas koki mempunyai bumbu dan rempah-rempah guna membumbui makanan mereka, dan permen tidak jarang dinikmati bareng dengan buah-buahan musiman.
Hewan binal dan burung sering dikejar untuk dimakan, khususnya oleh orang kurang mampu dan mereka yang terdapat di perbatasan; daging dan sejumlah sayuran diasinkan, diasap, atau diasinkan untuk meluangkan makanan sepanjang musim dingin; kacang dan sayuran dikeringkan; gudang bawah tanah dan lokasi tinggal musim semi menciptakan makanan tetap dingin. Pada pertengahan 1700-an, imigran Skotlandia dan Irlandia membawa sapi perah ke koloni, yang menolong menjadikan mentega, susu, krim, dan keju sebagai makanan sehari-hari.
Untuk ruang belajar yang lebih kaya, makanan impor mendarat di kapal dan bisa dibeli dan dinikmati, laksana keju, sosis, tepung gandum, barley, teh, kopi, coklat, buah-buahan dan kacang-kacangan kering, molase dan sekian banyak rempah-rempah dan minuman beralkohol. Jika Anda lumayan beruntung mempunyai akses ke susu dan krim, ini ialah basis populer guna pencuci mulut dan saus. Minuman laksana kopi, teh, dan cokelat paling populer tergantung pada perkiraan seseorang, bareng dengan tidak sedikit bir. Untuk mereka yang tidak cukup beruntung, sari buah dan bir mesti mencukupi. Ketika perniagaan lokal meningkat, sejumlah minuman beralkohol menjadi tersedia, dan pasti saja kedai-kedai minuman menyajikan wiski, rum, dan bir. Para penjajah mengkonsumsi sebanyak besar alkohol, khususnya applejack, sari apel yang difermentasi yang mengemas tinju. Beberapa anggur tersedia, seringkali buatan sendiri, dan orang kaya merasakan sherry dan madeira.
Awalnya buah-buahan dan sayuran seringkali dimasak dan mayoritas sup dan semur. Makan malam "satu panci" ialah hal yang biasa, sebab semuanya dibuang ke dalam panci besar dan didihkan di atas api sekitar berjam-jam, siap guna pekerja lapar dan anak-anak. Hari-hari tersebut panjang dan melelahkan, dan kecuali andai Anda mempunyai juru masak, panci besar tersebut selalu ada, siap guna hidangan berikutnya. Pai dan tukang roti ialah makanan penutup pilihan bareng "clabber," yang diciptakan dengan susu asam saldo dan atasnya dengan rempah-rempah manis laksana kayu manis atau pala.
Di mayoritas wilayah, apel, pir, prem, persik, dan buah beri berlimpah dan dimakan pada musimnya, lantas dikeringkan guna musim dingin, atau diciptakan menjadi selai. Herba kebunnya berlimpah, dan saus gurih tidak jarang kali disertai daging dan ikan. Gelatin dan jeli yang dicetak tinggi pada parade hit sekitar abad ke-18. Agar-agar kaki betis, khususnya, terkenal, dengan orang kaya dan miskin. Persis laksana itu: gelatin yang hadir sambil merebus kuku anak sapi. Ini dapat dipakai untuk menciptakan aspic (tidak terdapat Jello ketika itu), agen penebalan, atau melulu disajikan bareng daging.
Presiden mula seperti penyuka makanan Thomas Jefferson, George Washington dan James Madison familiar suka es krim, dan koki mereka diperintahkan guna bereksperimen dengan rasa yang berbeda. Tampaknya kesayangan Dolley Madison dibumbui dengan tiram. Dia akan mencukur yang "kecil, manis" dan menambahkannya ke dalam gabungan krim. Belut populer dan berlimpah di New England, dan pie belut ialah makanan lezat. Ketika lada mendarat di koloni-koloni, itu ialah rempah yang paling berharga, dan informasinya Martha Washington suka memasukkan lada ke dalam hal-hal yang barangkali tidak anda pilih hari ini, khususnya ramuan manis laksana makanan penutup. (Catatan penulis: Saya tidak tahu mengenai orang lain, namun tidak ada lumayan lada di dunia guna menyamarkan belut.)
Angsa rebus dan sup kura-kura ialah makanan lezat untuk ruang belajar atas, khususnya berharga di Virginia dan Maryland, di mana ada tidak sedikit kura-kura, dan tampaknya tidak sedikit angsa. Dipersiapkan dengan anggur dan mentega, sup kura-kura ialah hidangan yang kaya dan dekaden. Merpati pun menjadi makanan lezat bila disiapkan dengan benar, dipanggang dan dibumbui; untuk orang-orang yang lebih miskin, merpati dibuang ke dalam cangkang pucat dan diregangkan dengan saus dan kentang, jelas adalahcikal akan pai ayam. Kepiting dan tiram mungkin mengekor sup hidangan kesatu. Untuk seluruh kelas, daging babi berlimpah, dan lemaknya bermanfaat untuk menggoreng serta menciptakan sabun dan lilin. Daging dan ham yang disembuhkan meluangkan daging sepanjang musim dingin, dan pun membuat makanan perjalanan yang baik. (Pie angsa dan belut rebus tidak berlangsung dengan baik di kereta wagon.)
Posset (jangan dikelirukan dengan possum) ialah custard yang kaya di mula 1700-an. Apa yang membuatnya lebih diinginkan ialah penambahan sejumlah jenis alkohol, sehingga dapat langsung diminum (dan begitu pun dengan orang yang minum alkohol). Ah, semua penjajah pintar - tidak jarang kali mencari teknik untuk menyelinap dalam alkohol.
Scrapple, khususnya dimakan di komunitas Jerman, memanfaatkan saldo daging dan potongan daging babi, dicukur dan dibaur dengan tepung jagung, lantas digoreng, semacam Spam modern. Di tidak sedikit negara unsur selatan, versi serupa yang dinamakan puding hati, atau livermush, masih dipasarkan di supermarket.
Seorang tamu yang menghadiri pesta santap malam family kaya di Philadelphia pada tahun 1786 menulis akun inilah dalam kitab hariannya: hidangan kesatu ialah sup kura-kura, dibuntuti oleh kalkun panggang, bebek, daging sapi dan sapi muda, dengan sekian banyak macam jeli, acar sayuran, dan sejumlah jenis. puding dan pai, dibuntuti oleh kacang dan buah selesai, dengan anggur Prancis, brendi setelah santap malam dan cognac. Meskipun penyebaran membludak menurut keterangan dari standar siapa juga (kecuali presiden foodie Thomas Jefferson), sejarawan tersebut mengatakan bahwa menunya lumayan sederhana. Karena itu ialah kebiasaan untuk menyantap setiap hidangan, tersebut menyerupai prasmanan canggih kita, namun tidak terdapat salad bar.
Buku masak mula mencatat resep dan kiat memasak, dan kolonial yang lebih kaya mempunyai koki pribadi. Seiring perkembangan kota, restoran-restoran kecil dibuka, mengenalkan makanan pribumi mereka, dan bisnis-bisnis komersial bermunculan, meluangkan produk-produk kaleng dan kemasan. Tetapi untuk kolonis awal, makanan ialah bagian utama dari kehidupan sehari-hari, dan penyuka kuliner selalu menggali cakrawala baru.
Untuk Pembelian dalam jumlah Banyak, Silakan Kontak Customer Service Kami untuk mendapatkan harga terbaik
HOTLINE Hubungi Kami di Contact
PENGIRIMAN dengan Kurir Terpercaya
Related Product :